Ribuan Massa dari Lima Kecamatan yang berkumpul di Desa Purba Lamo Blokir Jalinsum, Tuntut PT. Sorik Marapi Geothermal Power angkat kaki dari Mandailing Natal
Selasa, 11 November 2014 | 21:02:00
Masyarakat lima kecamatan memblokir Jalinsum di Desa Purba Lamo,
Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Selasa (11/11/2014). (M Saima Putra)
Panyabungan, – Ribuan masyarakat lima kecamatan kembali melakukan aksi penolakan terhadap PT Sorik Marapi Gheotermal Power (SMGP) dengan memblokir Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Desa Purba Lamo, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Selasa (11/11/2014) sekitar pukul 13.30 WIB.
Aksi pemblokiran jalan yang dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Panyabungan Barat, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kecamatan Puncak Sorik Marapi dan Kecamatan Tambangan untuk menuntut PT SMGP angkat kaki dari Bumi Gordang Sambilan.
“Kami meminta PT SMGP segera angkat kaki dari Kabupaten Madina dan permintaan masyarakat ini merupakan harga mati,” tegas Ketua Forum Muda Sorik Marapi Tan Gojali Nasution.
Tidak ada tawar menawar terhadap PT SMGP. Masyarakat meminta Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution segera mencabut Izin Usaha Pertambangan PT SMGP. Bila tuntutan ini tidak ditindaklanjuti maka dipastikan pemblokiran jalan akan terus berlansung sampai PT SMGP angkat kaki dari Madina.
Pantauan di lapangan, ribuan massa dari lima kecamatan yang berkumpul di Desa Purba Lamo, Kecamatan Lembah Sori Marapi, melakukan pemblokiran Jalinsum selama tiga jam. Pemblokiran mengakibatkan kemacetan sepanjang 10 km.
Pada waktu bersamaan Komisi C DPRD Madina juga melakukan pertemuan yang menghasilkan rekomendasi pemberhentian sementara aktivitas PT SMGP.
Sebelumnya warga lima kecamatan sudah sering melakukan penolakan terhadap PT SMGP, dengan menyetop kegiatan alat berat perusahaan. Di kutib dari (beritasumut.com)


